BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Di
era globalisasi seperti sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang
mengalami perkembangan dan bahkan kalah bersaing karena begitu ketatnya
persaingan yang terjadi. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dapat diraih dengan mendayagunakan
sumber-sumber daya yang ada.
Sumber
daya manusia adalah aset penting yang dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan
manajemen yang efektif adalah kunci keberhasilan organisasi (Kaswan, 2012: 5). Manajemen
dapat mendayagunakan sumber daya manusia tersebut agar mau dan mampu bekerja
secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Manusia akan mau dan mampu
bekerja secara baik apabila ia ditempatkan pada posisi atau jabatan sesuai
minat dan kemampuan dengan didukung oleh ilmu pengetahuannya. Suatu jabatan
memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai kemampuan dan ilmu
pengetahuannya.
Evaluasi
jabatan sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan upah yang tepat dan
adil sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diterima seseorang. Penempatan
karyawan pada posisi atau jabatan yang tepat dengan upah yang tepat juga akan
menambah kondusifnya situasi dan kondisi kerja. Oleh karena itu, penulis akan
membahas Evaluasi Jabatan dalam makalah ini.
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis akan menjabarkan mengenai Evaluasi Jabatan,
diantaranya :
1.
Pengertian
Evaluasi Jabatan.
2.
Langkah-langkah
dalam evaluasi jabatan.
3.
Metode-metode
yang digunakan untuk evaluasi jabatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
EVALUASI JABATAN
Dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 34 Tahun 2011
tentang Pedoman Evaluasi Jabatan, menyebutkan bahwa :
“Evaluasi
Jabatan adalah suatu proses untuk menilai suatu jabatan secara sistematis
dengan menggunakan kriteria-kriteria yang disebut sebagai faktor jabatan
terhadap informasi faktor jabatan untuk menentukan nilai jabatan dan kelas
jabatan.”
Sedangkan
dalam buku Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2011 tentang
Evaluasi Jabatan menyebutkan bahwa : “Evaluasi Jabatan merupakan suatu kajian
untuk mendapatkan nilai suatu jabatan dalam organisasi.”
“Evaluasi pekerjaan (job evaluation) adalah menilai berat
atau ringannya, mudah atau sukar, besar atau kecil risiko pekerjaan dan
memberikan nama, ranking, serta harga dari suatu jabatan” (Priyono, 2010 : 50).
Dari beberapa pengertian diatas penulis
dapat menyimpulkan bahwa Evaluasi Jabatan adalah suatu kajian untuk menilai
berat tidaknya tanggung jawab suatu jabatan secara sistematis untuk menentukan
nilai jabatan tersebut.
B.
LANGKAH-LANGKAH
EVALUASI JABATAN
1.
Tahap
Persiapan
a.
Membentuk
Tim Evaluasi.
b.
Melakukan
Analisis Jabatan : mengumpulkan informasi tentang jabatan dan kemudian menyusun
informasi tersebut menjadi uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan.
2.
Tahap
Pelaksanaan
a.
Pengelompokan
Jabatan.
b.
Penilaian
Jabatan : Menetapkan nilai relatif dari masing-masing jabatan dengan cara
mempelajari Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan tersebut.
c.
Pemeringkatan
Jabatan.
3.
Tahap
Evaluasi
a.
Validasi
Ulang.
b.
Evaluasi
Nilai Jabatan.
C.
METODE-METODE
EVALUASI JABATAN
1.
Metode Non-Kuantitatif
a.
Metode Penentuan Peringkat (Rangking Method)
Metode
Penentuan Peringkat ini adalah metode yang paling sederhana diantara
metode-metode penilaian jabatan yang lain, yang hanya cocok untuk diterapkan
pada perusahaan kecil dengan jumlah jabatan yang sedikit.
Penilaian
terhadap jabatan dilakukan oleh suatu Team Penilai yang khusus dibentuk, yang
biasanya terdiri dari orang-orang dalam perusahaan dengan dibantu oleh
konsultan ahli dalam bidang ini.
Dasar
yang dipakai dalam menentukan nilai ini adalah hasil Analisa Jabatan. Bilamana
hasil analisa jabatan ini tidak ada, maka team penilai menentukan peringkat
dari masing-masing jabatan tersebut berdasarkan interprestasi mereka terhadap
kondisi dari masing-masing pekerjaan, antara lain keadaan tingkat kesulitan dan
volume pekerjaan, besarnya tanggung jawab yang harus dipikul, pengawasan yang
dilakukan/yang diterima, latihan dan pengalaman yang dibutuhkan serta kondisi
kerja.
b.
Metode Klasifikasi (Grade/Classification Method)
Metode
ini merupakan perbaikan dari Metode Penentuan Peringkat. Di sini team penilai
memulai kegiatannya sebagai berikut :
1)
Menetapkan
beberapa kelas / tingkatan jabatan
2)
Team
merumuskan ciri dari masing-masing kelas / tingkatan jabatan tersebut secara
lengkap.
3)
Team
memasukkan setiap jabatan yang ada pada kelas yang sesuai dengan cara
mencocokkan ciri kelas / tingkatan dengan interprestasi mereka tentang ciri
masing-masing jabatan (seperti tingkat kesulitannya, besarnya tanggung jawab,
latihan dan pengalaman yang dibutuhkan dan sebagainya.
2.
Metode Kuantitatif:
a.
Metode
Perbandingan Faktor (Factor Comparison Method)
Metode
ini sudah digolongkan ke dalam metode kuanitatif, karena sudah berusaha untuk
memberikan nilai kuantitatif pada masing-masing jabatan (bukan hanya peringkat
ataupun kelas / tingkatan ).
Langkah-langkah
penentuan nilai relatif
1)
Mengidentifikasi
dan mendefinisikan faktor-faktor (dan sub faktornya, kalau ada ) dari setiap
jabatan yang akan di nilai. Contoh :
Faktor
|
Sub Faktor
|
Keterampilan (Skill)
|
·
Pendidikan
·
Inisiatif
·
Pengalaman
|
Usaha
|
·
Usaha
Fisik
·
Usaha
Mental
|
Tanggung Jawab
|
·
Atas
pekerja
·
Atas
uang
·
Atas
peralatan
·
Atas
bahan
|
Kondisi Kerja
|
·
Lingkungan
Kerja
·
Resiko
Kerja
|
2)
Memilih
beberapa jabatan sebagai "Jabatan Kunci" (Key Jobs) yaitu
jabatan-jabatan yang :
1.
Populer
(ada setiap perusahaan )
2.
Upahnya telah sesuai
3.
Terdefinisi ( tugas-tugasnya ) dengan jelas
3)
Team
penilai melakukan penilaian terhadap faktor-faktor dan sub faktor dari
jabatan-jabatan kunci tadi, dan menyusunnya berdasarkan peningkat. Contoh :
Jabatan Kunci
|
Peringkat Dari Masing-Masing Faktor
|
|||
Skill
|
Usaha
|
Tanggung
Jawab
|
Kondisi
Kerja
|
|
A
|
1
|
3
|
1
|
3
|
B
|
2
|
2
|
2
|
2
|
C
|
3
|
1
|
3
|
1
|
4)
Menyusun
alokasi tingkat upah yang sesuai setiap faktor dalam jabatan jabatan kunci diatas.
Jabatan Kunci
|
Alokasi Tingkat Setiap Faktor
|
|||
Skill
|
Usaha
|
Tanggung
Jawab
|
Kondisi
Kerja
|
|
1
|
40
|
30
|
20
|
10
|
2
|
25
|
20
|
15
|
6
|
3
|
10
|
10
|
10
|
2
|
5)
Penilaian
terhadap faktor-faktor (dan sub faktor) dari jabatan-jabatan yang lain dapat
dilakukan dengan cara membandingkannya terhadap faktor-faktor (sub faktor) dari
jabatan kunci.
b.
Metode
Sistem angka (Point System Method)
Metode
ini adalah metode penilaian jabatan yang paling banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan, sebab termasuk metode yang paling teliti dan akurat
(walaupun pelaksanaannya cukup rumit).
Langkah-langkah
Metode Sistem Angka :
1)
Memilih
faktor-faktor jabatan, yaitu ciri-ciri jabatan yang dianggap perlu di bayar
oleh perusahaan.
Banyaknya
faktor yang digunakan, bervariasi tergantung pada kondisi perusahaan. Untuk
pekerja langsung dan untuk tingkat manajemen, faktornya juga berbeda. Pemilihan
faktor ini dilakukan oleh team penilai. Adapun contoh-contoh faktor penilaian
dapat dilihat sebagai berikut.
Faktor-faktor
dan sub faktornya rang biasa dinilai, antara lain:
a)
Pendidikan
1.
Pendidikan
Formal
2.
Kursus/Latihan
3.
Pengalaman
b)
Keterampilan
1.
Keterainpilan
Fisik
2.
Keterampilan
Mental
3.
Keterampilan
Bahasa
4.
Keterampilan
Analisis
5.
Keterampilan
Tangan (dexterity)
6.
Keterampilan
Sosiaf (bergaul)
7.
Keterampilan
untuk mengambil keputusan
c)
Usaha
1.
Usaha
Fisik
2.
Usaha
Mental
d)
Tanggung
Jawab
1.
Tanggung
jawab atas Ruang
2.
Tanggungjawab
atas Peralatan
3.
Tanggungjawab
atas bahan
4.
Tanggungjawab
atas Keamanan/Keselamatan Kerja
5.
Tanggungjawab
atas Rahasia Perusahaan
e)
Kondisi
Kerja
1.
lingkungan
kerja
2.
Resiko
Mengalami Kecelakaan Kerja
2)
Menyusun
definisi dan derajat dari masing-masing faktor (dan sub faktornya). Defenisi
faktor dan sub faktor yang dibuat haruslah jelas, mudah dimengerti dan tidak
mempunyai arti ganda. Derajat faktor juga harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak bertumpang tindih. Jumlah derajat diusahakan minimum, dengan syarat dapat
membedakan secara adil setiap jabatan yang dinilai.
3)
Menentukan
bobot relatif dari masing-masing faktor dan sub faktor. Dibuat berdasarkan
kesepakatan antara anggota team penilai dan pimpinan perusahaan. Penentuan
bobot ini boleh dikatakan bersifat subyektif.
4)
Menentukan
nilai angka untuk setiap faktor/sub faktor, dengan urut-urutan langkah sebagai
berikut :
a)
Menentukan
nilai maksimum dari keseluruhan nilai yang akan digunakan
b)
Menentukan
nilai masing-masing faktor/sub faktor yaitu dengan cara mengalikan bobot faktor
tadi dengan nilai maksimum
c)
Menentukan
nilai untuk masing-masing derajat
5)
Menghitung
nilai dari setiap jabatan
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Evaluasi Jabatan adalah suatu kajian untuk menilai berat tidaknya
tanggung jawab suatu jabatan secara sistematis untuk menentukan nilai jabatan
tersebut.
Dalam Pelaksanaan Evaluasi Jabatan terdapat 3 tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
Ada beberapa metode dalam melaksanakan Evaluasi Jabatan yaitu :
1.
Metode
Non-Kuantitatif:
a.
Metode
Penentuan Peringkat (Ranking Method).
b.
Metode
Klasifikasi (Grade/Classification Method).
2.
Metode
Kuantitatif:
a.
Metode Perbandingan Faktor (Factor Comparison Method).
b.
Metode Sistem angka (Point System
Method).
MAKALAH MANTAP TAPI SAYA FILENYA DITANDAI WARNA
BalasHapus